Kesedihan dan lara tiba tiba menggunjang jiwa
Kepergiannya membuat raga seolah tak bernyawa
Ada ada gerangan dengan jiwa..
Hidupnya hampa tanpa kekasih yang selalu dipuja..
Ego yang ada terkadang membuat raga meronta.
Mengkesampingkan perasaan jiwa yang tengah terluka
Membiarkan raga mendominasi dirinya
Tanpa memperdulikan kesedihan dan luka
Sabtu, 19 November 2011
artikel
Pola Hidup Sehat Tekan Efek Global Warming

Global warming disertai dengan tingkat polusi yang tinggi. Kondisi ini juga mengakibatkan munculnya banyak penyakit baru. Untuk mengantisipasinya, gaya hidup sehat hendaknya diterapkan. Menyantap makanan yang sehat dan bergizi penting dilakukan sebagai langkah pertama. “Pola makan sehat bukan berarti tak boleh makan enak. Yang terpentingbahan bakunya rendah lemak dan fresh,” kata Ade Irwan Anugrah, Club Manager Grand Odiseus Fitness & Spa, Novotel Semarang.
Selain itu, menghindari rokok dan minuman yang beralkohol juga membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Yang tak kalah penting adalah olahraga secara teratur. Menjaga kebugaran diantaranya dapat dilakukan di fitness centre. Menurut Ade, fitness kini sudah memasyarakat. Ini terbukti dengan banyaknya tempat fitness dimana-mana. Ade umumnya dilakukan untuk meningkatkan kesegaran jasmani. Namun pada tahap tertentu, banyak dimanfaatkan untuk pembentukan tubuh (body building). “Banyak juga yang melakukan fitness untuk membakar lemak,” lanjutnya.
Semua jenis alat yang ada di fitness centre efektif untuk membakar lemak. Namun ada beberapa alat yang punya fungsi kardiovaskular atau menyehatkan jantung seperti treadmill, stepper mesin, dan sepeda statis. Fitness ini menurutnya minimal dilakukan 3 kali dan maksimal 6 kali dalam seminggu. “Saat latihan, boleh mencoba semua alatnya untuk mempelajari manfaatnya. Setelah itu, boleh menggunakan alat secara parsial untuk melatih bagian otot tertentu,” ujarnya.
Latihan beban masing-masing punya pola dan motif yang berbeda. Ada latihan untuk otot dada, punggung, lengan, kaki, dan lain sebagainya
Penyebab Polusi Udara

Penyebab polusi udara dapat terjadi akibat dari, yaitu;
1. Kendaraan bermotor
Semua kendaraan bermotor yang memakai bensi dan solar akan mengeluarkan gas CO, Nitrogen Oksida, blerang dioksida dan partikel-partikel lain dan sisa pembakarannya. Unsur-unsur ini bila mencapai kuantum tertentu dapat merupakan racun bagi manusia atau hewan. Sebagai contoh gas CO merupakan racun bagi fugnsi-fungsi darah, SO2 dapat menimbulkan penyakit sistem pernapasan.
2. Pabrik Pabrik industri
Bagi pabrik industri yang di antara bahan bakunya banyak menggunakan zat-zat kimia organik maupun anorganik. Sebagai hasi pengelolaannya selai menghasilkan produk-produk yang berguna bagi kepentingan hidup manusia juga dikeluarkan produk-produk yang tidak berguna malahan dapat berupa racun. Produk-produk yang tidak berguna ini jelas akan dibuang dan bisa merusak lingkungan, berupa gangguan pada kehidupan dan kelestarian lingkugan bila tanpa pengendalian.
Berbagai bentuk penyakit akan timbul pada masyarakat di sekitar pabrik atau pada pekerja sendiri akibat masuknya zat-zat buangan ini ke dalam tubuh. Misal dengan timbulnyaapa yang disebut penyakit Pneumokoniosis, yaitu segolongan penyakit yang disebabkan oleh penimbunan debu-debu dalam paru-paru.
Untuk menentukan apakah orang tersebut terserang penyakit paru-paru akibat penimbunan debu dalam paru-paru, tidak mudah kalau hanya berdasarkan kelainan-kelainan yang terjadi pada tubuh. Harus ada riwayat pekerjaan atau lingkungan tempat tinggal ang selalu mereka gunakan atau sering berurusan dengan debu-debu yang membahayakan misalnya pernah bekerja atau pernah tinggal di sekitar petambangan, di pabrik keramik dan lain-lain.
Kelainan yang terjadi pad atubuh bergantung pada banyaknya debu yang timbul dalam paru-paru, makin luas bagian paru yang terkena makin hebatlah gejala-gejalanya, walaupun hal itu tidak selalu benar. Gejala yang timbul, antara lain batuk-batuk kering, sesak napas, kelelahan umum, berat badan yang turun, banyak berdahak dan lain-lain.
Untuk pengobatan secara khusus terhadap penyakit ini boleh dikatakan tidak ada. Pemberian obat-obatan umumnya hanya ditujukan untuk mengurangi penderitaan dan gejala-gejala yang timbul. Satu-satunya tindakan adalah yang bersangkutan tidak lagi mengisap debu berbahaya tadi.
Dengan demikian pencegahan merupakan hal yang perlu diutamakan. Biaya pencegahan relatif tidak seberapa bila dibandingkan dengna akibat penyakit ini.
Rabu, 09 November 2011
Langganan:
Postingan (Atom)